Kunci rahasia menjaga kesehatan otak
Kunci rahasia menjaga kesehatan otak
Kunci rahasia menjaga kesehatan otak
Mengekspresikan rasa syukur adalah praktik sederhana namun ampuh yang dapat mengubah hidup seseorang. Mengembangkan penghargaan yang jujur atas apa yang telah dimiliki seseorang dapat secara dramatis mengubah kesehatan mental dan fisiknya.
Menurut ilmu syukur, membiasakannya meningkatkan kemampuan membentuk kembali otak, meningkatkan mood, dan bahkan kualitas hidup secara umum.
Menurut Calm, rasa syukur telah lama digambarkan sebagai kunci kebahagiaan. Ilmu saraf dan psikologi mulai mengeksplorasi bagaimana rasa syukur dapat memengaruhi otak manusia, dan penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur dapat membantu:
• Meningkatkan bahan kimia yang membuat Anda merasa nyaman
• Mengatur stres
• Melatih otak agar lebih peka terhadap hal-hal positif
• Meningkatkan konektivitas saraf di bagian otak yang berhubungan dengan ikatan sosial
• Meningkatkan harga diri
5 Pengaruh Syukur pada Otak
Otak memiliki kemampuan luar biasa untuk mengatur ulang dirinya sendiri sepanjang hidup dengan membentuk koneksi saraf baru, yang dikenal sebagai neuroplastisitas, dan rasa syukur dapat memainkan peran penting dalam proses ini, sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi neurotransmiter
Salah satu cara terpenting rasa syukur dapat memengaruhi otak manusia adalah dengan menstimulasi produksi dopamin dan serotonin, dua neurotransmitter yang sering dikenal sebagai bahan kimia yang membuat perasaan senang. Saat seseorang mengungkapkan rasa syukur, otaknya mungkin melepaskan bahan kimia ini, sehingga menimbulkan perasaan bahagia dan puas. Bukan hanya dorongan sementara, ungkapan terima kasih yang teratur akan menghasilkan perbaikan jangka panjang dalam suasana hati dan kesejahteraan emosional Anda secara keseluruhan.
2. Mengatur hormon stres
Mengekspresikan rasa syukur juga berperan penting dalam mengelola respons stres tubuh. Ketika seseorang berfokus pada perasaan positif yang terkait dengan rasa syukur, hal ini dapat mengurangi produksi hormon stres di otak seperti kortisol, yang menenangkan sistem saraf, sehingga mengurangi perasaan cemas atau meningkatkan perasaan sejahtera.
3. Restrukturisasi proses kognitif
Selain efek biokimia, rasa syukur dapat mendorong restrukturisasi proses kognitif. Hal ini dapat membantu mendorong perubahan pola pikir dari pemikiran negatif ke positif, dengan lebih berfokus pada kebaikan dalam hidup seseorang. Ini adalah perubahan yang dapat menyebabkan perubahan jangka panjang dalam cara seseorang memandang dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Dengan melatih rasa syukur secara rutin, Anda dapat membantu melatih otak agar lebih peka terhadap hal-hal positif.
4. Meningkatkan komunikasi saraf
Setiap ungkapan rasa syukur dapat memperkuat jalur saraf yang terkait dengan emosi positif. Seiring berjalannya waktu, jalur-jalur ini dapat menjadi lebih kuat, membuat perasaan bersyukur dan bahagia menjadi lebih mudah diakses dan sering terjadi.
5. Meningkatkan fungsi otak pada area kritis
Penelitian yang menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) fungsional menunjukkan bahwa rasa syukur dapat mengaktifkan beberapa area penting di otak, termasuk korteks prefrontal, yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, pengaturan emosi, dan empati. Aktivasi ini dapat langsung menimbulkan perasaan puas dan juga dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif yang terkait dengan area otak ini dalam jangka panjang.